Kamis, 16 Januari 2020

Rasa Lagi

Kamis, 16 Januari 2020
"Lek ndak mangan mati lo"
Oleh ; Ma'rifudin


Mentari pagi bernama Matahari,
Mentari malam bernama bulan, 
Bersela balutan merekah senja, 
Satu hal aneh nampak pelan, 
Pelan dan pelan tumbuh,  berkembang bertangkai tapi bukan tanaman. 
Tanpa henti menjalar, mengambil sadarku terus terang
Kendaliku coba menahan arus-arus godaan
Ku paksa agar tak terpancing kail menawan
Berusaha ku tahan, ku pertahankan, bahkan coba ku abaikan
Hoooe,  semua nampak sia-sia, percuma
Usahaku tuk menahan, runtuh karna manisnya senyuman.
Hoooe, senyumu membuat pintu terbuka, 
Terbuka setelah berkarat sekian lama. 
Hoooe,  aku tak begitu mengenalmu, begitu juga dirimu
Kamu berbeda,  iya beda. Dirimu teramat istimewa, istimewa setengah aneh
Ah,  tak mengapa tetap aku suka
Coba ku pahami dengan logika, tapi tak bisa
Coba ku hitung dengan rumus fisika, tapi hasil tetap tak ku jumpa. 
Hoooe, seperempat jalan ini lurus atau menabrak tembok?? 
Terus,  atau berhenti?? 

Di pikir atau di hati??? 

1 komentar: