Selasa, 07 Juli 2020

Ikatan

03 Oktober 2019
Oleh; Ma'rifudin


Kopi di cangkir itu terlihat sangat kental
Begitu pekat warna hitam tua
Bersemayam nyaman dalam cangkir gratisan
Coba ku angkat cangkir itu,  ku teguk pelan percik isinya
Buuuuum…  
Meledak,  bercampur dalam mulut
Bagaimana buih-buih kasih ini berkembang??
Bagaimana rasa-rasa ini tumbuh??
Campuran gula dan bubuk kopi itu begitu mengena
Campuran rasa kasih itu begitu pas
Membekas di lubuk dan meledak,  buuuumm…
Bayangan dirimu yang terbang bersama sang udara begitu dominan
Membuatku lupa pahit kopi itu
Udara dan bayanganmu masuk pelan dalam nafasku
Masuk ke tubuh,  melekat pada rongga-rongga
Masuk ke jantung yang terus memompa kehidupan
Nafas ini selalu berhembus bersama huruf yang terangkai indah namamu
Siut-siut nama itu tertabrak asap kopi
Terhirup dan masuk lagi dalam rongga-rongga tubuh
Namamu menyatu di setiap hembus nafasku
Hari ini,  esok sampai tak tahu kapan.

Repost ; https://lpmgaleri.wordpress.com/category/puisi/ 07 Juli 2020, pukul 22:42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar