Rabu, 15 Agustus 2018

Malam Berbintang yang Penuh Kenangan


Dongko, 15 Agustus 2018.
       Malam hari adalah sebuah waktu yang identik dengan kegelapan. Suasana menyeramkan karena mitos yang berkepanjangan. Tapi berbeda dengan malam ini, malam yang mengingatkanku pada sebuah kenangan. Kenangan beberapa tahun silam. Malam berbintang yang membuatku tak bosan memandang kerlap-kerlip cahaya terang yang terpancar. Begitu indah ciptaanmu Tuhan. 
       Malam itu dengan ditemani secangkir kopi hangat aku pergi ke teras rumah, dengan membawa teman kotak yang menghubungkanku padanya. Iya, padanya sang kekasih tercinta pada waktu itu. Diawali dengan sedikit basa-basi sruputan kopi (sruuuuup) yang membuat dia tertawa pelan. Perbincangan kami berlangsung cukup panjang yang bermodal telpon gratisan isi ulang. Sedikit gombalanpun ikut meramaikan perbincangan kami pada malam itu. "Begitu indah sinar rembulan yang menyinari bumi dimalam hari, seperti sinar matamu yang menyinari hati", hehe. Sebait gombalan yang terucap terencana, membuat tawanya ku dengar lagi dengan pelan. 
       Diapun menyambungnya "Aku selalu menatap bintang itu setiap malam". Loh, kenapa?? (tanyaku). "Karena saat aku melihat sang bintang , langsung teringat wajahmu yang mengindahkan malam-malamku". Iya, seperti bintang itu mengindahkan langit malam. 
       "Aku kangen", dia melanjutkan, hehe. Memang agak lama kami tidak bertemu. Diapun menyuruhku melihat bintang-bintang dengan penuh penghayatan. Ku titip rasa rinduku pada sang bintang, agar rindu ini tersampaikan. Lanjutnya dengan kata-kata yang sopan. Tak terasa suaranya mulai tak terdengar, entah kenapa?? Apa dia sudah tertidur?? Ternyata tidak, telpon gratisan isi ulangku habis. Bahkan tanpa aku sadari sampai mengikis pulsaku sampai habis. Perbincangan kami pada malam itupun selesai, karena modal sudah habis dompetpun jadi tipis. Tamat

Oleh : Ma'rifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar